Rabu, 17 November 2010

Penyebab utama kerusakan hati adalah:


Penyebab utama kerusakan hati adalah:
  1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.
  2. Tidak buang air di pagi hari
  3. Pola makan yang tidak beraturan
  4. Tidak makan pagi
  5.  Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan
  6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan
  7. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit
  8. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya.
Sebab:
Malam hari pk 21.00 – 23.00:
Adalah pembuangan zat-zat tidak berguna / beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
Malam hari pk 23.00 - dini hari pk 01.00:
Saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas
Dini hari pk 01.00 – 03.00:
Proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur
Dini hari pk 03.00 – 05.00:
De-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.
Pagi pkl 05.00 – 07.00:
De-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.
Pagi pkl 07.00 – 09.00:
Waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.
Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.
Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna.
Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 04.00 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.
Sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang!

Senin, 15 November 2010

Lompat Batu Nias

 Fahombo Batu “Tiada duanya di Dunia, Hanya di Nias”

Pendahuluan
Melompat batu ‘fahombo batu‘ telah menjadi salah satu cirikhas masyarakat Nias. Banyak orang luar yang mengingat atau membayangkan Nias dengan lompat batu, sehingga ada juga yang mengira bahwa semua orang Nias mampu melompat batu yang disusun hingga mencapai ketinggian 2 m 10 Cm tersebut.
Lompat batu merupakan tradisi masyarakat Nias Selatan, khususnya Telukdalam. Tradisi ini tidak biasa dilakukan oleh masyarakat Nias di wilayah lain, dan hanya kaum laki-laki yang melakukannya. Hal ini juga telah menjadi indikasi perbedaan budaya nenek moyang atau lelehur masyarakat Nias. Yang harus diketahui lagi, tidak pernah ada perempuan Nias yang melompat batu.

Pada mulanya melompat batu, tidaklah seperti yang kita saksikan sekarang. Baik fungsi maupun cara penguasaannya. Dahulu melompat merupakan kombinasi olah raga dan permainan rakyat yang gratis, bukan tradisi komersial.



 Uji kekuatan dan ketangkasan
Melompat batu bukan sekedar konsumsi atau atrakasi pariwisata seperti kita lihat sekarang ini. Melompat batu merupakan sarana dan proses untuk menujukkan kekuatan dan ketangkasan para pemuda, sehingga memiliki jiwa heroik yang prestisius.
Jika seorang putra dari satu keluarga sudah dapat melewati batu yang telah disusun berdempet itu dengan cara melompatinya, hal ini merupakan satu kebanggaan bagi orangtua dan kerabat lainnya bahkan seluruh masyarakat desa pada umumnya. Itulah sebabnya setelah anak laki-laki mereka sanggup melewati, maka diadakan acara syukuran sederhana dengan menyembelih ayam atau hewan lainnya. Bahkan ada juga bangsawan yang menjamu para pemuda desanya karena dapat melompat batu dengan sempurna untuk pertama kalinya. Para pemuda ini kelak akan menjadi pemuda pembela kampungnya ‘samu’i mbanua atau la’imba horö,’ jika ada konflik dengan warga desa lain.
Kedewasaan dan Kematangan Fisik
Melihat kemampuan seorang pemuda yang dapat melompat batu dengan sempurna, maka ia dianggap telah dewasa dan matang secara fisik. Karena itu hak dan kewajiban sosialnya sebagai orang dewasa sudah bisa dijalankan. Misalnya: menikah, membela kampungnya atau ikut menyerbu desa musuh dsb. Salah satu cara untuk mengukur kedewasaan dan kematangan seorang lelaki adalah dengan melihat kemampuan motorik di atas batu susun setinggi ! 2 meter.
Teknis Penguasaan Tradisi lompat batu
Karena suatu kebanggaan, maka setiap pemuda tidak mau kalah dengan yang lain. Sejak umur sekitar 7-12 tahun atau sesuai dengan pertumbuhan seseorang, anak-anak laki-laki biasanya bermain dengan melompat tali. Mereka menancapkan dua tiang sebelah menyebelah, membuat batu tumpuan, lalu melompatinya. Dari yang rendah, dan lama-lama ditinggikan. Ada juga dengan bantuan dua orang teman yang memegang masing-masing ujung tali, dan yang lain melompatinya secara bergilir. Mereka bermain dengan semangat kebersamaan dan perjuangan.
Untuk latihan dan permainan, sekumpulan anak laki-laki menumpuk tanah liat dan membentuknya seperti lompat batu, walaupun ketinggiannya tidak sama. Mulai dari satu meter. Setelah mampu melewati itu, maka mereka menumpuk tanah liat untuk menambah ketinggiannya. Permainan ini telah membuat anak-anak terbiasa melompat hingga dapat melompat batu setinggi dua meter dengan sempurna. Bahkan ada yang lebih.
Agar lebih mahir, pada sore hari, ketika para pemuda desa pulang dari ladang, maka mereka beramai-ramai latihan melompat batu. Terlebih pada sore hari minggu atau hari besar lainnya. Melompat batu merupakan sarana olah raga dan permainan yang menyenangkan bagi mereka dan menarik perhatian penonton.
Tidak semua dapat melompat batu
Walaupun latihan terus, ternyata tidak semua laki-laki dapat melompat. Ada yang sangkut-sangkut terus. Bahkan ada juga yang sampai kecelakaan, misalnya patah lengan, kaki dll. Ada kepercayaan bahwa hal ini dipengaruhi oleh faktor genetika. Jika ayahnya atau kakeknya seorang pemberani dan pelompat batu, maka d antara para putranya pasti ada yang dapat melompat batu. Kalau ayahnya dahulu adalah seorang pelompat batu semasih muda, maka anak-anaknya pasti dapat melompat walaupun latihannya sedikit. Bahkan ada yang hanya mencoba satu-dua kali, lalu, bisa melompat dengan sempurna tanpa latihan dan pemanasan tubuh.
Kemampuan dan ketangkasan melompat batu juga dihubungkan dengan kepercayaan lama. Seseorang yang baru belajar melompat batu, ia terlebih dahulu memohon restu dan meniati roh-roh para pelompat batu yang telah meninggal. Ia musti memohon izin kepada arwah para leluhur yang sering melompati batu tersebut. Tujuanya untuk menghindari kecelakaan atau bencana bagi para pelompat ketika sedang mengudara, lalu menjatuhkan diri ke tanah. Sebab banyak juga pelompat yang gagal dan mendapat kecelakaan.
Konflik antar kampung
Dahulu, melompat batu merupakan kebutuhan dan persiapan untuk mempertahankan diri dan membela nama kampung. Apapun dikorbankan demi kehormatan pada kampung sendiri ‘fabanuasa.’ “Öndröra va banuasa, kiri-kiri mbambatö.” Itulah motto dan prinsip dalam membela dan mempertahankan nama kampung. Artinya, rasa patriotis pada kampung lebih utama dari pada hubungan kekerabatan. Kejadian pada salah seorang warga kampung, merupakan peristiwa pada seluruh warga. Misalnya: Jika salah seorang warga kampung A disakiti oleh warga desa B, maka warga desa A yang lain akan turut membalasnya. Demikian sebaliknya. Hal ini menjadi sumber konflik antar kampung yang penyelesaianya kompleks dan meninggalkan dendam kesumat ‘horö manana.
Banyak penyebab konflik dan perang antar kampung. Misalnya: Masalah perbatasan tanah, perempuan dan sengketa lainnya. Hal ini mengundang desa yang satu menyerang desa yang lain, sehingga para prajurit ‘samu’i‘ yang ikut dalam penyerangan, harus memiliki ketangkasan melompat untuk menyelamatkan diri.
Akan tetapi dahulu, ketika tradisi berburu kepala manusia ‘mangai högö‘ masih dijalankan, peperangan antar kampung juga sangat sering terjadi. Ketika para pemburu kepala manusia dikejar atau melarikan diri, maka mereka harus mampu melompat pagar atau benteng desa sasaran yang telah dibangun dari batu atau bambu atau dari pohon ‘tali’anu‘ supaya tidak terperangkap di daerah musuh.
Itu juga sebabnya desa-desa didirikan di atas bukit atau gunung ‘hili‘ supaya musuh tidak gampang masuk dan tidak cepat melarikan diri.
Benteng Desa
Ketangkasan melompat dibutuhkan karena dahulu setiap desa telah dipagar atau telah membuat benteng pertahanan yang dibuat dari batu, bambu atau bahan lain yang sulit dilewati oleh musuh. Ada juga yang menggali lubang di sekeliling perkampungan supaya musuh-musuh jatuh ke dalamnya ketika melarikan diri atau memasuki desa sasaran.
Benteng-benteng desa yang dulunya disusun dari batu, sudah tidak kelihatan lagi sekarang, karena keserakahan manusia. Diruntuhkan dan diambil sebagai bahan bangunan.
Para pemuda yang kembali dengan sukses dalam misi penyerangan desa lain, akan menjadi pahlawan di desanya. Jika mereka menang dan tidak ada yang tewas di antara mereka, maka menjelang tiba di kampung, dekat gerbang desa ‘bawagöli,’ mereka berarak dan berteriak sembari melagukan “Hoho” kemenangan.
Atraksi Pariwisata
Sekarang ini, sisa dari tradisi lama itu, telah menjadi atraksi pariwisata yang spektakuler, tiada duanya di dunia. Berbagai aksi dan gaya para pelompat ketika sedang mengudara. Ada yang berani menarik pedang, dan ada juga yang menjepit pedangnya dengan gigi. Para wisatawan tidak puas rasanya kalau belum menyaksikan atraksi ini. Itu juga makanya, para pemuda desa di daerah tujuan wisata telah menjadikan kegiatan dan tradisi ini menjadi aktivitas komersial. Di satu sisi, mereka meminta dan bahkan ada yang setengah memaksa wisatawan untuk menyaksikan atraksi ini, namun di sisi lain mereka tidak mau melompat tanpa dibayar. Bahkan ada juga yang meminta sampai Rp 100.000 hingga Rp 200.000 sekali melompat, tergantung bargaining. Para pelompat telah mempunyai kelompok dan jaringan supaya tidak menjual murah.
Ketika saya bersama rekan-rekan saya mengunjungi Boa'mataluo, kami harus membayar RP. 150.000 hanya untuk sekali lompat saja, mahal juga yach..
Penutup
Tradisi lompat batu yang telah menjadi atraksi pariwisata yang spektakuler dan mampu membuat Nias dikenal oleh suku bangsa lain, kelihatannya sudah kurang digemari oleh generasi baru karena tingkat kesulitan untuk menguasainya. Anak-anak tidak bermain lagi dengan melompat tali. Tidak ada lagi kelompok anak-anak lelaki yang bergotong royong menggali tanah, menumpuk dan membentuknya menjadi bahan lompatan. Anak-anak tergantung pada bahan permainan modern yang harus dibeli dari pasar mainan anak-anak.
Selain itu, atraksi lompat batu juga sudah berubah fungsi. Di daerah-daerah tujuan wisata, para pemuda baru mau melompat, kalau bayarannya sesuai. Sudah tidak ada lagi olah raga melompat batu yang gratis. Yang ada adalah lompat batu komersil. Karena itu, dikuatirkan, jika turisme mati, maka tradisi lompat batu akan punah.
Jika Lompat batu punah, rumah adat rusak, megalit hilang dan dijual, burung Beo Nias punah, nilai-nilai budaya masyarakat sebagai kontol sosial yang luhur mati, apa lagi yang menjadi daya tarik Nias? Apa lagi keunikannya? Semuanya hanya akan menjadi kenangan masa lalu yang sulit diulang kembali.
Tano Niha, 13 September 2010
Penulis : John Wesly, saat praktikum 4 bulan di SLH-Gunung Sitoli Nias

Jumat, 12 November 2010

Jadwal Short Course 2IMS1

Jadwal Short Courses 2IMS1 & 2EMS1
Nov-10






Hari Tgl Jam Mata Kuliah Ruang Keterangan
Senin 15 08.00-10.00 School Based Management 3  
  14.00-16.00 School Based Management 613  
22 08.00-10.00 School Based Management 3  
  14.00-16.00 School Based Management 613  
29 08.00-10.00 School Based Management 3  
  14.00-16.00 School Based Management 613  
 
Selasa 9 08.30-10.30 Human Resource Management 614  
16 08.30-10.30 Human Resource Management 614  
23 08.30-10.30 Human Resource Management 614  
 
Kamis 11 08.30-10.30 Human Resource Management 605  
18 08.30-10.30 Human Resource Management 605  
 
Jumat 5 10.00-12.00 Education Research Statistic Sos 6  
  13.00-15.00 Education Research Statistic Sos 6  
12 10.00-12.00 Education Research Statistic Sos 6  
  13.00-15.00 Education Research Statistic Sos 6  
18 10.00-12.00 Education Research Statistic Sos 6  
  13.00-15.00 Education Research Statistic Sos 6  
 
Sabtu 6 09.00-11.00 Bank Management 4  
13 09.00-11.00 Bank Management 4  
20 09.00-11.00 Bank Management 4  
27 09.00-11.00 Bank Management 4  

Kamis, 11 November 2010

Teluk Dalam

Ketika liburan waktu praktikum d Nias, menyempatkan diri melihat keindahan alam yang Tuhan ciptakan.

Pendidikan

Filsafat Pribadi Pendidikan dan Praktek dalam Pengajaran sebagai seorang guru Kristen

Menempatkan Firman Tuhan sebagai Dasar Pendidikan Kristen

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan elemen penting dalam pengembangan pribadi, intelektual, perilaku, dan spiritual pada anak dan manusia pada umumnya. Menjadi sesuatu yang sangat penting, maka sangat perlu bagi kita untuk meninjau jenis pendidikan yang di dalamnya terdapat pelaku pendidikan (Guru, siswa, orang tua, organisasi-organisasi dan masyarakat). Di tengah dunia yang semakin berkembang, pendidikan menjadi tolak ukur / standar sah dalam segala hal, sehingga kecendrungan orang melakukan apa saja agar keinginannya tercapai. Prinsip tersebut merupakan prinsip duniawi / kehidupan sekuler. Tetapi ironisnya, saat ini saya mau melihat sesuatu yang berbeda dari perspektif iman Kristen. Kekristenan memandang bahwa pendidikan Kristen merupakan pendidikan yang sangat berbeda dengan pendidikan sekuler. Sejalan dengan itu, Louis Berkhop dan Profesor Cornelius Van Til dalam bukunya yang berjudul Foundation of Christian Education ( Dasar Pendidikan Kristen) mengatakan bahwa, “ Pendidikan Kristen bersifat antitesis tehadap pendidikan sekuler. Bukan hanya secara konseptual pendidikan ini bertolak belakang atau bersifat antitesis, tetapi itu berdampak pada aplikasi pendidikan.” (2004, h. 1 ). Dengan adanya antitesis, maka hal ini juga menyebabkan perbedaan yang sangat mendasar dalam hal tujuan antara pendidikan Kristen dengan pendidikan sekuler. Perbedaan tujuan tersebut terjadi karena dasar/pondasi yang melandasi pendidikan itu berbeda. Pendidikan Kristen berjalan dengan dasar firman Tuhan, sehingga “jika manusia yakin bahwa asal mula kehidupan dari Tuhan, maka tujuan hidupnya haruslah diyakini untuk kembali menuju Tuhan” (Suhartono, 2006, h. 59). Dengan demikian, merupakan suatu hal yang bijaksana apabila dalam aplikasi pendidikan kita memerlukan sebuah filsafat. Filsafat berarti kecintaan akan kebijaksanaan (Knight, 2006). Berikut ini adalah pergumulan pribadi saya tentang pendidikan yang saya yakini dan dikaitkan dengan firman Tuhan sehingga menyebabkan aplikasi pengajaran saya akan berdasarkan firman Tuhan.

ISI

A. METAFISIKA

Metafisika merupakan cabang ilmu filsafat yang mempelajari sesuatu berdasarkan kenyataan atau realitas. Kekristenan melihat suatu kenyataan atau realitas pertama kali dalam pandangan biblikal dunia tentang penciptaan, kejatuhan dan penebusan. “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”(Kejadian 1:1) merupakan contoh realitas dalam penciptaan dunia ini. Selanjutnya pandangan realitas tentang kejatuhan manusia kedalam dosa sudah jelas terdapat dalam Kejadian 3:24. Tidak hanya sekedar manusia jatuh kedalam dosa, tetapi yang menarik dari kekristenan adalah Allah sangat mengasihi manusia sehingga Dia rela mengangkat manusia dari lumpur dosa. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”(Yohanes 3:16). Saya memandang kematian Yesus di kayu salib merupakan sesuatu yang benar-benar terjadi dan merupakan suatu pengorbanan yang tidak menuntut balas. Dengan memahami realitas-realitas yang ada, maka suatu pendidikan harus berlandaskan sesuatu yang di dalamnya terkandung realitas yaitu firman Tuhan. Tetapi yang menjadi persoalan adalah apakah mudah bagi kita sebagai pengajar maupun murid kita untuk mengerti dan memahami sebuah realitas menurut pandangan Alkitab? “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”(Roma 3:23) mengatakan bahwa semua manusia tidak layak di hadapan Tuhan. Karena itu maka Allah lah yang menghampiri dan menyentuh hidup kita sehingga mentransformasi kita untuk mengerti dan memahami sebuah realitas dalam firman Tuhan.

  1. TEOLOGI Teologi adalah pelajaran mengenai konsep ketuhanan dan mengenai Tuhan. Mempelajari teologi berarti akan membawa kita kepada pembahasan mengenai sifat dasar Tuhan, peranan Tuhan, apakah ada Tuhan?, dan atribut-atribut Tuhan (Knight, 1989:17). Berbicara mengenai sifat Allah, maka melalui pemahaman kita akan kitab suci dan pengalaman pribadi dengan Tuhan kita bisa menyebutkan bahwa Allah itu baik, penuh kasih, sabar, kebenaran, setia, adil,dll. Dalam praktek pendidikan, karena Allah telah berbuat baik, penuh kasih, sabar, adil, maka sebagai guru kita juga diharapkan untuk bisa mengikuti teladan Allah. Contohnya dalam hal adil, sebagai guru kita akan memberikan perhatian kepada murid kita sesuai dengan kebutuhan murid, dalam hal ini ada murid yang membutuhkan perhatian khusus dan ada yang membutuhkan perhatian sama dengan yang lainnya.
  2. ONTOLOGI Ontologi merupakan cabang ilmu yang menjelaskan keberadaan Tuhan yang menguasai setiap aspek kehidupan kita (Knight, 1989:18). Hadirnya Tuhan dalam kehidupan kita akan membawa perubahan dalam diri kita dan perubahan itu akan terus mentransformasi hidup kita semakin serupa Kristus.
  3. KOSMOLOGI Kosmologi merupakan studi tentang asal mula, sifat dan perkembangan kosmos, alam semesta dan dunia, bagaimana alam semesta bertumbuh dan berkembang (Knight, 1989:17). Saya percaya dan saya yakini bahwa alam semesta adalah hasil karya Tuhan (Kej 1:1-31). Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya melalui firman-Nya dan menarik Dia menciptakan menusia pada hari yang terakhir penciptaan melalui pekerjaan tangan-Nya. Menjadi ciptaan yang terakhir bukan berarti manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling hina, tetapi disinilah uniknya penciptaan manusia. Manusia diciptakan terakhir karena Allah ingin mempersiapkan segala sesuatu bagi manusia dan memberikan perintah kepada manusia untuk menguasai dan menjaga ciptaan-Nya.
  4. ANTROPOLOGI Antropologi merupakan studi tentang sifat dan peran manusia (Knight, 1989:18). Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sehingga manusia merupakan mahluk ciptaan yang paling mulia, dibekali akal dan pikiran untuk mengolah dan memelihara alam semesta. Mengenai sifat manusia, Roma 3:23 mengatakan “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” mengindikasikan bahwa manusia telah mempunyai dosa asal yaitu sejak kejatuhan manusia kedalam dosa di taman Eden (Kej 3:1-24) akan tetapi, melalui kematian Yesus di kayu salib maka hal ini membukakan kembali kesempatan manusia untuk menjalin hubungan dengan Allah yang telah rusak akibat dosa manusia.

B. EPISTEMOLOGI

Epistemologi merupakan bagian dari filsafat yang mempelajari asal-usul, sifat dan batas-batas pengetahuan. Berbicara mengenai epistemologi maka hal ini akan membawa kita kepada pembahasan tentang kebenaran. Bagi orang-orang yang sangat percaya akan adanya kebenaran, maka mereka akan mengatakan bahwa ada dua kebenaran yaitu kebenaran ilmiah dan kebenaran moral atau nilai. Kebenaran ilmiah merupakan kebenaran yang dibina oleh metode ilmiah dan terus bertahan hingga ilmu pengetahuan mengubahnya. Kebenaran moral atau nilai merupakan kebenaran yang sifatnya pribadi dan berbeda yang satu dengan yang lain dikarenakan adanya perbedaan budaya. Saya melihat bahwa kebenaran hanya satu yaitu dalam Yesus Kristus. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup”(Yohanes 14:6). Dengan begitu jelas firman Tuhan memaparkan bahwa kebenaran hanyalah satu-satunya terdapat dalam firman itu sendiri, dalam hal ini menunjukkan bahwa adanya otoritas firman Tuhan yang mengatur kita dalam kita menemukan kebenaran yang sejati. Dengan meletakkan firman Tuhan sebagai dasar bagi pendidikan kita, maka kita akan menemukan kebenaran itu dan sudah jelas memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan pendidikan sekuler yang tanpa firman Tuhan. “Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya”(Daniel 1:20) dengan jelas menunjukkan suatu perbedaan yang mendasar dalam hal ilmu pengetahuan yang didapat siswa dalam proses pembelajaran. Mengapa demikian? Karena ilmu pengetahuan semuanya berasal dari Tuhan. Jadi pendidikan Kristen yang berlandaskan firman Tuhan menitikberatkan kepada pencarian ilmu pengetahuan dan kebenaran dihubungkan dengan firman Tuhan.

C. AXIOLOGI

Axiologi adalah filsafat mengenai apa yang dianggap bernilai. Jika ada hal yang dianggap bernilai oleh manusia, maka hal tersebut akan terus dikejar dan sebisa mungkin untuk mendapatkannya karena hal tersebut dianggap beharga. Prinsip dunia sekuler lebih menekankan pada pengejaran kehormatan dimata manusia, kejayaan, dan kekayaan. Tetapi Kekristenan berbeda dengan hal tersebut. Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi (1 KOR 9:25). Kekristenan melihat bahwa sesuatu yang abadi dan dianggap bernilai adalah mahkota kehidupan yang Allah anugrahkan kepada kita.

  1. ETIKA Etika merupakan studi tentang nilai-nilai moral dan perilaku. Etika kita merupakan sesuatu yang berasal dari kebiasaan kita sehari-hari baik itu di keluarga maupun di dalam masyarakat luas, dalam hal ini etika antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain bisa berbeda. Contohnya pada masyarakat Batak dan Jawa, ketika kita bertamu kerumah orang jawa dan disuguhkan air minum maka kita tidak boleh meminumnya sampai habis, tetapi bagi orang Batak harus diminum sampai habis. Etika dalam masyarakat dikatakan benar apabila masyarakat tersebut telah menyetujuinya, tetapi menurut pandangan Kristen, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”(Roma 12:2), jadi segala sesuatu yang berkenan kepada Allah itulah yang baik dan benar karena etika berkaitan dengan hubungan personil kita dengan Allah dan kita dengan sesama.
  2. ESTETIKA Estetika merupakan studi tentang apresiasi, kreasi, seni dan keindahan. Saya percaya bahwa Allah menciptakan kita dengan apresiasi seni dan keindahan yang berbeda-beda. Menyadari hal ini, maka tugas saya sebagai pendidik adalah mengarahkan apresiasi, kreasi, seni dan keindahan murid kepada hal-hal yang bersifat positif. Firman Tuhan mengatakan: TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (Kej :2:15). Jadi hal-hal yang bersifat positif adalah sesuatu yang sifatnya menjaga dan memelihara semua ciptaan Allah.

PRAKTEK PENDIDIKAN

SIFAT DASAR MURID dan PERAN GURU

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus (Roma 3:23-24). Bagian firman Tuhan di atas mengindikasikan bahwa semua manusia adalah berdosa tetapi karena kasih karunia Allah, kita ditebus dan terus diperbaharui setiap hari menjadi serupa Kristus. Begitu juga murid kita. Oleh karena sifat dasar manusia adalah berdosa, maka walaupun murid kita sudah menyerahkan hidup mereka kepada Kristus, tetap saja mereka sering mengalami kegagalan. Menyadari bahwa murid saya selalu mengalami kegagalan, maka tugas saya sebagai guru Kristen adalah sebagai agen rekonsiliasi yaitu membimbing, mengawas, mendisiplinkan dan mengarahkan mereka agar terjadinya pemulihan dengan sesama maupun hubungan personil dengan Allah. Siswa memang orang berdosa, tetapi bukan berarti mereka jahat dan tidak dapat berbuat baik(Van Brummelen, 2006, h. 92-93). Menjalani tugas sebagai guru Kristen, maka peran utama saya adalah memberikan teladan bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, dengan demikian maka pengetahuan yang saya ajarkan kepada siswa menunjukkan cara yang sesuai firman Tuhan (Van Brummelen, 2006, h.124).

PENEKANAN KURIKULUM

Penekanan kurikulum sebaiknya bersumber kepada Alkitab yang di dalamnya terdapat tiga perintah utama yaitu: menjaga (Kej 1:28;2:15), mengasihi (Lukas 10:23), dan melayani. Melihat tiga perintah utama tersebut, maka kurikulum harus terfokus pada kemampuan siswa untuk menjaga dunia mereka (Van Brummelen, 2006, h.122). Ini berarti memberikan materi kognitif dan keterampilan kepada siswa dalam menyelesaikan masalah, baik masalah internal siswa dengan sesamanya, siswa dengan penciptanya, maupun masalah dunia ini. Ketika murid sudah memiliki pengetahuan (kognitif), maka kita juga wajib untuk mengarahkan siswa agar bisa mengasihi Tuhan dan sesama. Kita wajib mengasihi karena Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita. Selanjutnya adalah kurikulum harus bisa mengarahkan siswa menjadi pelayan yang aktif. Siswa dalam komunitasnya berhubungan dengan orang lain, sehingga sangat penting bagi mereka untuk mengembangkan gaya hidup Kristen tanpa harus mengorbankan komitmen mereka kepada Allah. Menjadi pelayan berarti siswa mengembangkan keterampilan dan wawasan yang telah mereka terima dari sekolah untuk menjadi orang Kristen yang bersemangat melayani dalam keluarga, masyarakat, dan gereja.

METODE PENGAJARAN

Metode yang kita gunakan dalam praktik pengajaran akan sangat menentukan keberhasilan kita mengajar. Metode mengajar yang saya gunakan adalah mengajak anak-anak menjadi orang yang reflektif yaitu merenungkan karya Allah yang nyata bagi kehidupan manusia. Perenungan ini mencakup pemikiran tentang asal manusia, ilmu pengetahuan dan sumber dari segala sesuatu. Sebagai guru, saya akan menanamkan kepada siswa bahwa Allah sumber segala sesuatu, sehingga dengan demikian dalam proses pemelajaran murid-murid tidak mengandalkan gurunya dan diri mereka sendiri, tetapi mereka mengandalkan Tuhan.

FUNGSI SOSIAL INSTITUSI PENDIDIKAN

Sekolah Kristen harus mampu menjalankan visi & misi yang utama, yaitu mengubah murid-murid agar dapat mentransformasi lingkungannya. Inilah manfaat sosial pendidikan Kristen yaitu menanamkan nilai-nilai Kekristenan kepada murid-murid, sehingga ketika mereka kembali ketempat mereka masing-masing, mereka terlihat berbeda dan bisa menjadi garam dan terang dunia untuk kemuliaan Bapa (Matius 5:16).

KESIMPULAN

Pendidikan kristen adalah sarana bagi transformasi dalam masyarakat. Pendidikan Kristen akan berhasil dalam menjalan visi dan misinya jika pendidikan Kristen menempatkan Firman Tuhan sebagai dasar dalam pelaksanaan pendidikan, sehinga dengan dasar firman Tuhan maka tujuan pendidikan bukan untuk kemegahan dan kebanggaan manusia, tetapi untuk kemuliaan Allah. Metafisika memberi penjelasan tentang apa yang nyata. Pertanyaan kita tentang Allah terjawab dalam konsep teologi yang menjelaskan atribut-atribut Allah. Kemudian dalam ontologi juga dijelaskan bahwa keberadaan Tuhan menguasai setiap aspek kehidupan kita. Perkembangan dunia juga dapat terjawab dalam konsep kosmologi yang menjelaskan konsep penciptaan yang Alkitabiah oleh Allah. Selanjutnya dalam aspek epistemologi dijelaskan bahwa adanya kebenaran dalam Kristus Yesus yang harus dipertahankan oleh setiap murid ketika mereka diperhadapkan dengan berbagai masalah. Aspek yang ketiga adalah aksiologi yang di dalamnya terdapat penjelasan mengenai sesuatu yang beharga bagi manusia. Kekristenan melihat sesuatu yang beharga adalah sesuatu yang memuliakan Bapa.

REFERENSI

Fennema, J. (2006). Memandang Murid Melalui Kerangka Konseptual Penciptaan-Kejatuhan-Penebusan. Jakarta: Universitas Pelita Harapan.

Knight, G. (1998). Philosophy and education: an introduction in Christian perspective. Berrien Spring: Andrews University Press.

Louis, B. & Cornelius,V.T. (2004). Dasar Pendidikan Kristen [Foundation of Christian Education]. Surabaya: Momentum.

Sonny, K. & Mikhael, D. (2001). Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan Filosofis. Yogyakarta: Kanisius.

Suhartono, Suparlan. (2006). Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: AR-RUZZ.

Van Brummelen, H. (2006). Berjalan dengan Tuhan di dalam kelas: Pendekatan kristiani untuk pembelajaran [Walking with God in the classroom: Christian approaches to learning and teaching]. Jakarta: Universitas Pelita Harapan. (Original work published 1998).

Selasa, 03 Maret 2009

फोटो वक्तु नताल 2ims1

Selasa, 24 Februari 2009

solid2iMS1


Saat kita masih memiliki orang-orang yang kita kasihi dan sangat mengasihi kita. Berusahalah memperoleh kesempatan mengisi waktu bersama mereka. Karena ketika mereka telah pergi, segalanya menjadi terlambat.

Saat ingat orang yang kita cintai tetapi tak pernah membalas kebaikan kita. Bisakah kita berdoa untuk kebaikannya. Bukankah kita berharap dia bahagia ?

Saat ingat orang yang pernah kita cintai dan semuanya telah berakhir. Beri senyum manis untuk kenangan yang pernah terjadi. Karena dia telah membuat kita mengerti tentang kasih sejati.

Saat mengingat orang yang kita benci, Mulailah belajar memaafkannya. Kehadirannya telah memberikan kesempatan pada kita untuk lebih bijak.

Saat ingat orang yang meninggalkan kita begitu saja. Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidup kita. Karena dia telah membuat kita peduli pada perasaan sesama.

Saat bertemu dengan orang yang pernah salah paham dengan kita . Carilah kesempatan untuk menjelaskan. Siapa tahu ini adalah perjumpaan terakhir dengannya.

Saat kita
Ketika kita telah bertemu dengan orang yang bersedia menemani kita seumur hidup. Peliharalah cinta yang ada, karena dia merupakan anugerah yang indah dalam hidup kita.

next...........

Jika suatu hari KAmu ingin menangis, cari aku. Aku tidak berjanji untuk membuatmu tertawa, tetapi aku akan menangis bersamamu.

JIka suatu hari kamu akan pergi jauh, cari aku. Aku tidak berjanji akan menahanmu, tetapi aku akan berjalan bersamamu.

Jika suatu hari kamu tidak ingin mendengarkan siapapun, aku berjanji akan diam.

Tetapi jika suatu hari kamu mencari aku, tapi tidak ada jawaban, cepat temukan aku. Mungkin aku sedang membutuhkanmu......